Pembangkit listrik tenaga sampah mungkin terdengar baru bagi sebagian orang. Istilah pembangkit listrik jenis ini sesuai dengan sumber daya yang akan dimanfaatkan, yakni sampah.
Pembahasan singkat tentang sumber energi listrik telah dibahas dalam postingan yang berjudul Sumber Energi Listrik Dalam Kehidupan. Namun postingan tersebut belum menuliskan bahwa sampah sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan pembangkit listrik tenaga sampah? Bagaimana prinsip dasar dari pembangkit listrik jenis ini? Mari kita simak penjelasan singkat berikut ini.
Pembangkit listrik jenis ini biasa juga dikenal dengan pembangkit listrik tenaga biomasa sampah. Seperti yang kita ketahui, banyak penelitian mahasiswa yang sering mengulas pemanfaatan sampah menjadi sumber energi, biasanya sebagai bahan bakar rumah tangga pengganti gas.
Mirip dengan pembangkit listrik tenaga uap, pembangkit listrik ini memanfaatkan tenaga panas uap tinggi yang dihasilkan dari sampah atau gas sampah metana. Prinsip dasarnya adalah, sampah ataupun gas sampah yang terbakar akan menghasilkan uap panas bersuhu tinggi menghasilkan tekanan/kompresi untuk memutar turbin pada generator dinamo sehingga menghasilkan listrik.
Karena bahan bakarnya “hanya” dari sampah, daya listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik ini hanya berkisar diantara 500 kilovolt sampai 10 megawatt per unit. Sedangkan batu bara yang merupakan bahan bakar dari pembangkit listrik tenaga uap dapat menghasilkan daya antara 40 sampai 100 megawatt per unitnya.

Sumber Foto: pontianakpost.co.id
Pemrosesan Sampah Menjadi Listrik Melalui Proses Pembakaran
Proses konversi sampah menjadi energi listrik melalui proses pembakaran secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Sampah yang akan dijadikan sebagai bahan bakar dipilah terlebih dahulu dari penampungan sampah terbesar yakni di Tempat pengolahan Akhir (TPA).
- Sampah yang dipilih berdasarkan kategori yang dibutuhkan oleh pembangkit ini disimpan dalam sebuah bunker berteknologi Refused Derived Fuel (RDF) untuk mengubah limbah sampah menjadi limbah padatan yang bernilai kalor tinggi. Proses ini membutuhkan waktu beberapa hari hingga kadar airnya tinggal 45%
- Tungku pembangkit listrik dinyalakan dengan bahan bakar minyak hingga mencapai suhu antar 850 sampai 900 derajat celcius, setelah itu barulah sampah dimasukkan kedalam tungku pembakaran.
- Panas yang dihasilkan akan memanaskan boiler yang berisi air dan mengubanya menjadi uap.
- Uap yang dihasilkan kemudian dialirkan ke turbin uap sehingga turbin tersebut berputar.
- Turbin yang dihubungkan dengan generator akan menghasilkan listrik yang akan disalurkan ke jaringan listrik milik PLN.
- Untuk menghasilkan listrik berdaya 7 megawatt diperlukan sampah sekitar 500 sampai 700 ton per harinya.
Pemrosesan Sampah Menjadi Listrik Melalui Fermentasi Metana
Proses ini sebenarnya sering kita lihat dalam pemanfaatan gas yang dihasilkan oleh sampah sebagai bahan bakar rumah tangga. Metode ini dinamakan dengan metode sanitary landfill.
Metode ini dilakukan dengan cara memasukkan sampah kedalam lubang kemudian diratakan dan dipadatkan. Lubang tersebut kemudian ditutup lagi dengan tanah yang gembur. Proses ini dilakukan seterusnya hingga menbentuk lapisan. Setelah gas terbentuk, gas dialirkan ke pipa-pipa penyalur menuju tabung pemurnian yang kemudian dialirkan generator untuk memutar turbin.