Risiko Industri Dalam Usaha Budidaya Jagung

Pengaruh Aturan Internasional Terhadap Perdagangan Komoditas Jagung

Jagung merupakan komoditas nasional yang banyak campur tangan pemerintah terhadap perkembangan produk tersebut terutama jagung pipilan sebagai bahan baku pakan. Seperti halnya dalam penentuan kebijakan harga, impor atau kaitannya dengan industri pakan itu sendiri, dan lain-lain.

Kaitannya dengan industri pakan, aturan internasional yang tampaknya akan cukup berpengaruh terhadap perkembangan indsutri tersebut yaitu mengenai akan diberlakukannya perdagangan bebas beserta penghapusan segala hambatannya. Masuknya perusahaan asing dalam industri pakan nasional akan berdampak pada semakin tingginya tingkat persaingan pada industri pakan ini. Suatu antisipasi yang harus dilakukan untuk menghadapi kondisi ini adalah dengan mengembangkan struktur industri pakan nasional yang mengarah pada pencapaian efisiensi yang semakin meningkat sehingga dapat bersaing bukan hanya pada pasar domestik tetapi juga pada pasar luar negeri (ekspor). Selain itu secara langsung dapat berpengaruh terhadap pasokan bahan baku itu sendiri dimana bahan tersebut sampai saat ini masih impor.

Kebijakan internasional dalam hal manajemen mutu (ISO 9000) dan aturan-aturan lainnya yang sejenis juga akan memberikan dampak terhadap perkembangan industri jagung pipilan dan industri pakan. Hal ini dapat dimengerti bahwa jagung yang diproduksi domestik masih tidak memenuhi mutu yang diharapkan oleh industri lanjutannya (seperti industri pakan). Begitu juga bagi jagung impor, masih kurangnya penanganan jagung impor atau proses perolehannya misalnya keterlambatan bahan baku atau mutu tidak sesuai, dan lai-lain. Kondisi ini dan pemberlakuan aturan-aturan tersebut secara langsung akan mempengaruhi manajemen produksi dari setiap industri. Suatu tuntutan terhadap peningkatan mutu biasanya akan diikuti oleh peningkatan dalam hal biaya produksi. Oleh karena itu, kondisi ini perlu diantisipasi agar industri pakan nasional tetap mampu bersaing di pasar.

Potensi Titik Kritis

Ada beberapa faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya industri pakan diantaranya; sumber bahan baku, teknologi proses, sumber daya manusia, peluang pasar dan jalur distribusi. Faktor kedekatan lokasi produksi dengan bahan baku sangat penting dalam kelangsungan industri pakan.

TRENDING:  Teknik Budidaya Daun Asparagus Bintang

Faktor Penentu Keberhasilan

Industri jagung terutama jagung pipilan, merupakan industri penyedia bahan baku untuk industri pakan khususnya untuk ternak ruminansia seperti ayam, itik, puyuh dan lain-lain yang memanfaatkan jagung pipilan (sebagai bahan baku pakan ternak), sedangkan limbah jagung berupa jerami jagung atau tanaman jagung yang masih muda (umur 60 hari) dapat digunakan sebagai hijauan. Perkembangan industri jagung pipilan cenderung fluktuatif sejalan dengan perkembangan industri pakan ternak yang diproyeksikan akan semakin meningkat. Dimana industri pakan merupakan salah satu industri penyedia sarana produksi bagi usaha budidaya ayam ras, dan lain-lain. Sedangkan perkembangan industri ternak khususnya ayam ras yang cenderung fluktuatif membawa dampak pada industri pakan sebagai industri hulu dalam sistem agribisnis peternakan ayam ras. Penurunan permintaan pakan yang terjadi pada masa krisis menyebabkan banyak perusahaan pakan yang mengurangi volume produksinya disamping juga disebabkan tingginya harga bahan baku.

Keberhasilan usaha dalam industri jagung pipilan ditentukan oleh beberapa faktor antara lain:

  • Penguasaan sumber bahan baku yang sebaiknya tidak hanya mengandalkan impor melainkan lebih meningkatkan produksi dalam negeri dengan kemampuan yang ada;
  • Penguasaan teknologi lebih dikembangkan dan diterapkan dengan baik dan benar sehingga lebih nyata hasilnya bagi rakyat banyak;
  • Ketersediaan modal/dana investasi yang cukup besar;
  • Pengembangan strategi pemasaran yang mampu meningkatkan pangsa pasar;
  • Pengembangan jaringan distribusi yang efisien dan
  • Perencanaan investasi yang matang.

Dari segi teknologi proses pengolahan jagung pipilan sudah semakin meningkat dari sebelumnya. Walaupun teknologi tersebut sudah diketahui dengan baik, namun tetap sulit untuk diterapkan oleh industri sakla kecil karena banyaknya keterbatasan yang mereka miliki. Oleh karena itu, dari segi teknologi, perlu adanya bantuan pemerintah dalam proses mengadopsi teknologi yang lebih baik dan modern. Selain itu dari sisi sumberdaya manusia yang merupakan faktor penentu untuk keberhasilan industri jagung berbagai bidang keahlian diperlukan di dalam mengelola industri. Tenaga ahli kita sudah cukup berpengalaman dalam industri jagung pipilan. Namun demikian training secara berkala bagi calon pengelola industri tersebut sangat diperlukan.

TRENDING:  Prospek Industri Pakan Ternak Ayam

Faktor Peluang Kegagalan

Beberapa hal yang memungkinkan terjadinya kegagalan pada industri jagung pipilan terutama:

  • Proses produksi tanaman jagung;
  • Perencanaan pembiayaan yang tidak tepat,
  • Kurangnya penguasaan teknologi dan
  • Ketersediaan bahan baku yang tidak memadai.

Proses Produksi Tanaman Jagung

Proses produksi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan tanaman jagung dari mulai saat tanam sampai panen. Faktor kritis yang mempengaruhi proses produksi tanaman yang tidak dapat dikendalikan adalah faktor iklim, sedangkan yang dapat dikendalikan adalah benih bermutu, varietas unggul, kesuburan tanah dan kultur teknik.

Oleh karena jagung mempunyai sifat menyerbuk silang, maka untuk mempertahankan kemurnian varietas penanaman suatu varietas hendaknya tidak bersamaan dengan jagung varietas lain yang dapat saling melakukan penyerbukan. Jika hal ini terjadi dapat menyebabkan hasil atau sifat bijinya tidak seperti yang diharapkan.

Cara ini disebut dengan cara isolasi baik isolasi tempat dengan jarak minimum 300 meter atau isolasi waktu yaitu menanam dengan memperhitungkan jarak waktu dengan pertanaman jagung yang lain. Selain itu, faktor kesuburan tanah yang berkaitan dengan kultur teknis juga menentukan keberhasilan produksi jagung. Misalnya pemberian pupuk baik waktu dan dosisnya harus tepat, sehingga mampu menghasilkan jagung dengan kuantitas dan kualitas yang baik.

Perencanaan Pembiayaan Yang Tidak Tepat

Perencanaan pembiayaan yang tidak tepat. Industri jagung merupakan industri yang relatif tidak memerlukan modal yang besar, mudah pengolahannya dan dengan tingkat penerapan teknologi sedang. Namun peluang kegagalan dalam industri ini dapat saja terjadi, oleh karena faktor alam dan saprodi sangat mempengaruhi berlangsungnya produksi jagung, serta faktor perencanaan tanam yang harus tepat. Disamping itu, faktor manajemen perusahaan itu sendiri akan menjadi faktor penentu apabila perencanaan pembiayaannya tidak tepat.

TRENDING:  Resiko-resiko Dalam Usaha Budidaya Bunga dan Tanaman Hias

Kurangnya Penguasaan Teknologi

Kurangnya penguasaan teknologi selain teknologi produksi, yaitu teknologi pasca panen maupun pada waktu prosesing, merupakan faktor penyebab kegagalan. Cara penyimpanan jagung sebelum diproses atau diolah merupakan hal yang penting. Karena sifat komoditi jagung mudah rusak dan mutu jagung akan menurun jika tidak dilakukan penanganan pasca panen dengan baik. Selanjutnya tahapan penanganan panen juga termasuk titik kritis, karena pemanenan yang tidak tepat (seperti penentuan waktu dan kadar air dalam biji ) berpengaruh terhadap proses pengolahan yang akan berakibat secara langsung juga terhadap mutu jagung atau pakan menjadi kurang baik.

Ketersediaan Bahan Baku Yang Tidak Memadai

Faktor ketersediaan bahan baku (jagung) untuk industri pakan ternak yang tidak memadai dalam kualitas, kuantitas, kontinuitas serta tingkat harga menjadi satu titik kritis yang juga perlu diantisipasi. Ketersediaan tersebut relatif rentan apabila sebagian bahan baku berasal dari bahan baku yang diimpor. Hal ini akan berpengaruh terhadap berlangsungnya proses industri pakan itu sendiri.

Oleh karena itu, peluang pasar untuk komoditas jagung pipilan masih terbuka lebar. Kebutuhan jagung di dalam negeri cukup tinggi, sementara persediaan domestik masih kurang, sedangkan harga jagung impor dirasa cukup tinggi karena krisis di dalam negeri masih belum terselesaikan. Industri jagung pipilan memiliki prospek yang sangat baik karena ada kecenderungan industri pakan meningkat dengan meningkatnya kebutuhan akan ternak (seperti ayam ras, dan lain-lain) sebagai sumber protein hewani penduduk Indonesia untuk konsumsi mereka sehari-hari.

Check Also

Contoh Soal Energi Kinetik: Latihan dan Jawaban

Pernahkah kamu merasa bingung saat melakukan tugas mengenai energi kinetik? Jangan khawatir, karena artikel ini …